Meski sudah lepas dari bangku sekolah atau kuliah, bukan berarti kita melupakan aturan ejaan dalam berbahasa. Karena apapun bidang pekerjaan yang kita pilih nantinya, tetap akan menuntut penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Karena tak jarang saya melihat bahwa ada beberapa penulis, wartawan, pejabat-pejabat di pemerintahan ataupun di swasta, kurang menguasai EYD dengan baik dalam tulisan-tulisan atau surat-surat resmi mereka.
Maka dari itu, saya merasa perlu untuk menuliskan pedoman umum penggunaan EYD yang merupakan dasar dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Pemakaian Huruf
a) Huruf
Abjad
Huruf
abjad yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah :
A,
B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y dan Z.
b) Huruf
Vokal
Huruf
vokal yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah :
A,
I, U, E, O.
c) Huruf
Konsonan
Huruf
konsonan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah :
A,
B, C, D, F, G, H, I, J, K, L, M, N, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y dan Z.
d) Huruf
Diftong
Didalam
bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au dan oi.
e) Gabungan
Huruf Konsonan
Di
dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu:
KH,
NG, NY, dan SY. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
Pemenggalan
Kata
Pemenggalan
kata pada kata dasar dilakukan dengan cara :
·
Jika di tengah kata ada vokal yang
berurutan, pemenggalan itu dilakukan diantara kedua huruf vokal itu. Contoh:
aula menjadi au-la bukan a-u-l-a.
·
Jika di tengah kata ada konsonan
termasuk gabungan huruf konsonan,
pemenggalan itu dilakukan sebelum huruf konsonan. Contoh: bapak menjadi ba-pak.
·
Jika di tengah kata ada dua huruf
konsonan yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan diantara kedua huruf itu. Contoh : mandi menjadi man-di.
·
Jika di tengah kata ada tiga buah huruf
konsonan, pemenggalan itu dilakukan diantara huruf konsonan yang pertama dan
kedua. Contoh : ultra menjadi ul-tra.
Pemakaian
Huruf Kapital dan Huruf Miring
a) Huruf
Kapital atau Huruf Besar
Huruf
Kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat, petikan langsung,
ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, nama gelar kehormatan, unsur nama
jabatan, nama orang, nama bangsa, suku, tahun, bulan, nama geografi, dll.
b) Huruf
Miring
Huruf
Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar,
yang dikutip dalam tulisan, nama ilmiah atau ungkapan asing, dan untuk
menegaskan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Penulisan
Kata
a)
Kata Dasar, Kata dasar ditulis sebagai
satu kesatuan.
b)
Kata Turunan, Kata turunan (imbuhan).
c)
Bentuk Ulang, Bentuk kata Ulang ditulis
hanya dengan tanda hubung (-).
d)
Gabungan Kata, Gabungan kata yang
dianggap senyawa ditulis serangkai.
e)
Kata Ganti ku, mu, kau dan nya, ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya.
f)
Kata Depan di, ke, dan dari, Kata depan
di dan ke ditulis terpisah.
g)
Kata si dan sang, Kata si dan sang
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
h)
Partikel, Partikel per yang berarti
tiap-tiap ditulis terpisah.
Singkatan
dan Akronim
Singkatan ialah
bentuk istilah yang tulisannya di perpendek terdiri dari huruf awalnya saja,
menanggalkan sebagian unsurnya atau lengkap menurut lisannya, Contoh : NKRI,
cm, lab.
Akronim
adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun gabungan
kombinasi huruf dan suku kata. Contoh : rudal ( peluru kendali ), tilang (
bukti pelanggaran )
Angka
dan Lambang Bilangan
Penulisan angka
dan bilangan terdiri dari beberapa cara yaitu :
·
berasal dari satuan dasar sistem
internasional, Contoh : arus listrik dituliskan A = ampere.
·
menyatakan tanda decimal, Contoh : 3,05
atau 3.05
.
Penulisan
Unsur Serapan
Penulisan unsur
serapan pada umumnya mengadaptasi atau mengambil dari istilah bahasa asing yang
sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Contoh : president menjadi
presiden.
Pemakaian
Tanda Baca
Pemakaian tanda
baca terdiri dari tanda (.) , (,), (-), (;), (:), (”).
Pedoman
Umum Pembentukan Istilah
Pembentukan istilah
asing yang sudah menjadi perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia mengikuti
kaidah yang telah ditentukan, yaitu :
a) Penyesuaian
Ejaan.
Contoh : ae jika tidak bervariasi dengan e, tetap e,
aerosol tetap aerosol.
b) penyesuaian
huruf gugus konsonan.
Contoh : flexible
menjadi fleksibel.
c) penyesuaian
akhiran.
Contoh : etalage
menjadi etalase.
d) penyesuaian
awalan.
Contoh : amputation
menjadi amputasi.
Gaya
Bahasa
Gaya
bahasa ialah penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk
mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan maksud tertentu. Gaya bahasa berguna
untuk menimbulkan keindahan dalam karya sastra atau dalam berbicara. Gaya
bahasa disebut juga majas.
a) Gaya
bahasa simbolik adalah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan simbol benda,
lambang, binatang atau tumbuhan.
Contoh : Lintah darat harus dibasmi ( Lintah darat
adalah simbol pemeras, rentenir atau pemakan riba).
b) Gaya
bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan.
Contoh : Tawanya menggelegar hingga membelah bumi.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar