Senin, 28 Maret 2016

CONTOH PARAGRAF SILOGISME KATEGORIAL, SILOGISME HIPOTESIS, ALTERNATIF, DAN ENTIMEM BAHASA INDONESIA 2 SOFTSKILL



Contoh Paragraf Silogisme Kategorial :
PU : Semua makhluk hidup memerlukan makanan.
PK : Tumbuhan bisa bernafas dan berkembang biak.
K : Tumbuhan memerlukan makanan.

Semua makhluk hidup yang ada di dunia ini memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Sementara itu, tumbuhan memiliki ciri – ciri sebagai makhluk hidup, yaitu bernafas dan berkembang biak. Oleh sebab itulah, tumbuhan juga memerlukan makanan karena merupakan salah satu makhluk hidup.

Contoh Paragraf Silogisme Hipotetis :
PU : Apabila besok hujan, saya tidak akan datang.
PK : Hari ini hujan.
K : Hari ini hujan, saya tidak datang.

Saya telah berjanji dengannya bahwa apabila hari esok hujan, saya tidak akan datang ke rumahnya. Pada akhirnya, hari ini hujan turun dengan sangat deras. Maka dari itu hari ini saya tidak bisa menepati janji untuk datang kerumahnya.

Contoh Paragraf Silogisme Alternatif :
PU : Budi bersekolah di SMA atau SMP.
PK : Budi bersekolah di SMA.
K : Budi tidak bersekolah di SMP.

Karena badanya yang besar, orang – orang bingung apakah budi pelajar SMA atau pelajar SMP. Ternyata, budi belajar di SMA Teladan. Oleh karena itu, Budi bukanlah pelajar SMP.

Contoh Paragraf Entimem :
PU : Anak yang sholeh selalu rajin beribadah.
PK : Ari adalah anak yang sholeh.
K : Ari rajin beribadah.
Entimen : Ari rajin beribadah, karena ia anak sholeh.

REFERENSI :
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/contoh-paragraf-silogisme-dan-entimen-beserta-definisinya.html
https://getnewidea.wordpress.com/2014/10/18/penalaran-deduktif-silogisme-kategorial-hipotesis-alternatif-dan-entimem/
https://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme

 

Minggu, 27 Maret 2016

CONTOH PARAGRAF GENERALISASI, ANALOGI, DAN HUBUNGAN KASUAL BAHASA INDONESIA 2 SOFTSKILL



Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum. Paragraf ini dimulai dengan memaparkan suatu hal yang khusus dan kemudian disimpulkan pada bagian akhir paragaf.

Contoh :
Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan "semua bintang sinetron berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.

Contoh kesalahannya:
          Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas cantik.

Contoh :
Buah kelapa dapat dijadikan sebagai bahan makanan dan minuman yang segar. Tak hanya buahnya, kayu pohon kelapa dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Sedangkan pelapahnya dapat dijadikan sapu ijuk. Bahkan akarnya pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Oleh karena itu pohon kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Macam-macam generalisasi
Generalisasi sempurna : Adalah generalisasi di mana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.

Contoh: sensus penduduk

Generalisasi tidak sempurna : Adalah generalisasi di mana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.

Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantalon.

Analogi
Paragraf analogi adalah paragraf yang memaparkan suatu objek dengan menyamakannya dengan objek lain yang memiliki kesamaan dalam hal tertentu. pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain.

Contoh :
Mendaki ke puncak gunung harus memiliki persiapan dan bekal – bekal yang harus dibawa. Jika tidak memiliki bekal atau persiapan, kita akan terjatuh dari atas. Hal ini dikarenakan akan banyak halangan yang menghadang kita di depan, seperti binatang buas, bukit terjal, ataupun cuaca yang tidak bershabat. Sekali saja kita berbuat kesalahan, maka akibatnya akan sangat fatal. Begitu pula dengan mencapai kesuksesan, ada banyak hal yang harus kita persiapkan terlebih dahulu sebelum kita maju. Persiapan – persiapan tersebut, diantara lain mental, ilmu dan doa. Tanpa persiapan itu semua, kesuksesan akan susah diraih. Oleh karena itu, menggapai kesuksesan sama seperti menggapai puncak gunung karena perlu mempersiapakan bekal untuk semua halangan yang menghadang di depan.


Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Misalnya, jika hujan-hujanan, kita akan sakit kepala atau Rini pergi ke dokter karena ia sakit kepala.
Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab, dan sebab-akibat 1 akibat 2.

  • Sebab-Akibat :

Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B. 

Contoh:
Era Reformasi tahun pertama dan tahun kedua ternyata membuahkan hasil yang membesarkan hati. Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional pun meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia menghasilkan devisa bermiliar dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian, kedudukan rupiah menjadi kian mantap. Ekonomi Indonesia semakin mantap sekarang ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga Era Reformasi ini, Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan.
Hal penting yang perlu kita perhatikan dalam membuat kesimpulan pola sebab-akibat adalah kecermatan dalam menganalisis peristiwa atau faktor penyebab.

  • Akibat-Sebab :

Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk mencari penyebabnya. 

Contoh:
Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu, pasti Badu itu sedang sakit.

  • Sebab-Akibat-1 Akibat-2 :

Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.

Contoh :
Mulai tanggal 17 Januari 2002, harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, dan lain-lain dinaikkan harganya. Hal ini karena Pemerintah ingin mengurangi subsidi dengan harapan supaya ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal. Karena harga bahan bakar naik, sudah barang tentu biaya angkutan pun akan naik pula. Jika biaya angkutan naik, harga barang-barang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk transportasi harus diperhitungkan. Naiknya harga barang-barang akan dirasakan berat oleh rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang harus diimbangi dengan usaha menaikkan pendapatan masyarakat.

REFERENSI 
https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-dan-contoh-paragraf-induksi-generalisasi-analogi-sebab-akibat-akibat-sebab.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Generalisasi